Kamis, 13 Februari 2014

tugas sutradara



Smkn-Multimedia dan Tugas Sutradara | Tugas Sutradara Dalam 4 Tahap Produksi Videografi Multimedia

Sebelum lebih lanjut kita belajar menjadi sutradara Smkn-multimedia, kita harus mempelajari tugas seorang sutradara dalam produksi videografi atau smkn-multimedia. Karena tugas sutradara dalam produksi Smkn-multimedia sangatlah penting. Hal ini disebabkan karena sutradara adalah yang bertanggung jawab terhadap baik buruknya sebuah produksi karya videografi atau smkn-multimedia. berikut ini Smkn-multimedia mencoba untuk menjelaskan tugas sutradara dalam 4 stage of videografi production.

Tugas Sutradara Dalam 4 Stage of Videografi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitNYxoKcvj9IeCmLEOr62sL1zDLwLTrjtQkShH1LSzOPik9-BDbZDy_IZbusoVOOAykd4jc_c0z62SVMLHxUhyG3b4SWwZddaKFR7ZMwhO2M_8h6Eg9tljQyTTAPc8lwtUck_wXkhBZpo5/s320/A+Directors+Chair.jpg
Tugas Sutradara Dalam 4 Stage of Videografi Production - Permulaan pelaksanaan produksi tidak berarti dengan dimulai pelaksanaan pengambilan gambar (shooting) dan rekaman, sesuai dengan rencana yang diuraikan dalam rencana diatas kertas. Menurut Alan Wurtzel pelaksanaan produksi itu bertahap.
1.      Tahap Perencanaan (Pra Produksi)
Anggota-anggota pokok dalam tim produksi televisi : produser, sutradara, pengarah teknik, pengarah audio, pengarah pencahayaan dan perencana artistik bertemu membicarakan acara yang akan diproduksi dan memberikan pekerjaan masing-masing bagian yang berkaitan satu dengan yang lain. Lingkup persiapan ini dimulai dengan menganalisa skenario dan membuat konsep rencana kerja produksi (master plan) dari segi teknis, artistik dan dramatik sehingga menjadi penuturan yang sinematik. Memilih kerabat kerja produksi dan pengisi acara (talent) yang sesuai dengan tuntutan acara yang akan dibuat. Menentukan pemilihan lokasi yang akan dipakai bersama penata artistik, kamerawan, asisten sutradara dan unit manajer. Dengan dilakukan perencanaan pra produksi ini, kesalahan yang mungkin terjadi dapat lebih mudah diperbaiki diatas kertas.
2.      Tahap Persiapan Produksi (membangun set dan latihan)
Pentingnya tahap ini ialah menyiapkan secermatnya segala sesuatunya sebelum dapat dilaksanakan secara bersamaan semua bagian yang berkaitan dalam pelaksanaan produksi sesungguhnya. Melatih dan mengarahkan pemain (talent), kerabat kerja teknik, kamera, pencahayaan dan audio memeriksa posisi kamera, lampu-lampu, mutu cahaya dan peralatan lainnya. Dan pada latihan semua unsur produksi berkesempatan memeriksa persiapan terakhir : set, busana, pencahayaan, musik dan efek suara, film atau rekaman video yang akan di insert.

tugas kameramen



Tugas Kameraman

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5EjttaexH3GhTYakedybUdT0UWWRV_5PiAF17ZWIp6RMabr-qjohhzW7g-0FJ7qXmNz6GaAcaM9gAW61482ykK35FKcCSOZC3_PgjZkFI6FkirMUdvCrVHJGfz0yDTFaAk49hhyGpdSws/s320/kameraman.jpg
Uraian Tugas Kamerawan yaitu antara lain :
1.      Menangani kerja kamera sehingga menghasilkan gambar yang memenuhi tuntutan artistic sesuai          shooting script dan pengarahan dari PD / Pengarah Acara.
2.      Mengetahui kontinuitas gambar yang satu dan yang lainnya.
3.      Memahami komposisi, ukuran dan gerak dari obyek yang di ambil / di shoot.

4.      Siap ditempat menjelang saat take dan bertanggung jawab atas kamera set-up dan kemantapan gambar.
5.      Membantu PD / Pengarah Acara  memberikan alasan / saran yang tepat dalam penempatan kamera, sudut pengambilan serta gerak kamera dilihat dari segi kepentingan artistik.
6.      Bekerjasama dengan lightingman dan soundman untuk mengatur cahaya dan suara untuk mempertahankan kontinuitas mutu gambar dan suara.
7.      Bekerjasama dengan FD / Pengarah Lapangan untuk pengambilan gambar yang tidak bertentangan dengan kehendak PD / Pengarah Acara.
8.      Memahami betul kerja peralatan kamera, merawat, dan mengawasi kelengkapan peralatan kamera sebelum maupun sesudah selesai shooting.
9.      Mempunyai kepekaan fotografis, kreatif dan berdedikasi tinggi, tidak buta warna dan penglihatannya baik.
10.  Dapat bekerja sama dengan kerabat kerja, bertindak sopan kepada pengisi acara / artis.

 

Smkn-Multimedia dan Tugas Sutradara | Tugas Sutradara 4 Tahap Produksi Videografi Multimedia STAGE OF TV PRODUCTION


teori dasar flash MX



Teori Dasar Flash MX
Tutorial Animasi | Tutorial Animasi Flash | Teori Dasar Flash MX-Pernahkah anda melihat gambar yang bergerak-gerak ketika pertama kali masuk mengunjungi sebuah
situs?atau pernahkah anda melihat kartun yang setiap hari ditayangkan di televisi kesayangan
anda?Mungkin anda bertanya-tanya bagaimana cara membuatnya bukan?
Melalui tutorial berikut saya akan mengajak anda jalan-jalan ke dunia animasi dimana anda dapat
berkhayal, berimajinasi bahkan mengimplementasikannya. Kali ini saya akan memperkenalkan anda
dengan sebuah aplikasi yang cukup menyenangkan yang bernama Flash MX. Flash MX merupakan
bagian dari keluarga Macromedia yang digunakan sebagai aplikasi pembuat animasi. Di bawah ini
merupakan aplikasi yang termasuk ke dalam keluarga Macromedia.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5D8mOl9-ZLZuA5n_FQVp-QTXCe8Z_IchKgpOUmPyG_ft8IvoYhpYge6L8fZi88Ivl9KQVt1qTzZUNVZUjRaRPFE5xj6mnQSZrWSDh2sZ6QVZ4e8R8_Kw_SrFWlC7zMEjiUJaZTxk0K41T/s200/tutorial+dasar++animasi+flash.jpg

Aplikasi-aplikasi Macromedia:
1. Flash MX.
2. Fireworks.
3. Dreamweaver.
4. Freehand.
Seiring dengan perkembangan zaman maka Flash MX disesuaikan sesuai kebutuhan akan pembuatan
sebuah aplikasi web disamping pembuatan animasi.
Tertarik dengan pembuatan animasi? Silahkan ikuti tutorial Flash MX berikut ini.

teknik penyutradaraan



TEKNIK PENYUTRADARAAN

Smkn-multimedia dalam Teknik Penyutradaraan | Teknik Penyutradaraan Produksi Videografi - Sebagai seorang sutradara memiliki tugas untuk menerjemahkan atau mengintrepretasikan sebuah skenario dalam bentuk imagi/gambar hidup dan suara. Pada umumnya, seorang sutradara harus memiliki kepekaan terhadap rumus 5-c, yakni close –up (pengambilan gambar jarak dekat), camera angle (sudut pengambilan camera), composition (komposisi), cutting (pergantian gambar), dan continuity (persambungan gambar-gambar). (Hartoko, 1997:17)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtJoYKxA7SPzsTnznXTGnELaTHLl974j0BoajLtKyZmhY8uIRUj8GO28sML4dieRwdKLW2EJKm2sUZBe_CxSJNnVhlzwEZ4yua8rH6yR8CBzE0sOfq84SQp-N55jC3ADmHOUlbaOt_UXp9/s400/sutradara+oke.jpg
Kelima hal itulah yang harus diperhatikan oleh seorang sutradara berkaitan dengan tugasnya dilapangan nanti. Maka dari itu untuk lebih memahami kelima teknik tadi, maka di bawah ini diuraikan lima teknik tersebut, yaitu:

5 C Teknik Penyutradaraan :

1.      Close-up (Pengambilan jarak dekat)
Unsur ini diartikan sebagai pengambilan jarak dekat. Sebelum produksi harus dipelajari terlebih dahulu skenario, yang kemudian diuraikan dalam bentuk shooting script, yakni keterangan rinci mengenai shot-shot yang harus dijalankan juru kamera. Terhadap unsur close up, harus betul-betul memperhatikan, terutama berkaitan dengan emosi tokohnya. Gejolak emosi, perasaan gundah sering harus diwakili dalam shot-shot close up. Bagi seorang kritikus film , sering unsur ini menjadi poin tersendiri ketika menilai sebuah film.
2.      Camera Angle (Sudut pengambilan kamera)
Unsur ini juga sabngat penting untuk seorang sutradara untuk memperlihatkan efek apa yang harus muncul dari setiap scene (adegan). Jika unsur ini diabaikan bias dipastikan film yang muncul cenderung monoton dan membosankan sebab camera angle dan close up sebagai unsur visualisasi yang menjadi bahan mentah dan harus diolah secermat mungkin. Biasanya pengambilan gambar long shot dan close up dibagi dalam pembagian kerja untuk kemudian diolah dalam proses editingnya. Variasi pengambilan gambar dengan camera angle dapat mengayakan unsur filmis sehingga film terasa menarik dan memaksa penonton untuk mengikutinya terus.
3.      Composition (Komposisi)
Unsur ini berkaitan erat dengan bagaimana membagi ruang gambar dan pengisiannya untuk mencapai keseimbangan dalam pandangan. Composition merupakan unsur visualisasi yang akan memberikan makna keindahan terhadap suatu film. Pandangan mata penonton sering sering harus dituntun oleh komposisi gambar yang menarik. Dalam pandangan presensi film tidak jarang unsur ini diberikan penilaian karena unsur inilah yang akan menjadikan pertaruhan mata penontonnya. Maka dari itulah aspek ini merupakan aspek keindahan yang tidak dapat diabaikan bagi kepuasan mata penontonnya. Seorang sutradara harus mampu mengendalikan aspek ini kepada juru kamera agar tetap menjadi komposisi secara proporsional berdasarkan asas komposisi.
admin

Smkn-Multimedia dan Tugas Kameraman | 10 Tugas Kameraman Dalam Smkn-Multimedia